ekosistem danau
MAKALAH EKOLOGI
EKOSISTEM DANAU
Nama Kelompok :
Siti Istianah (112500017)
Aminah daya R (112500015)
Ahmad Syarifudin P (112500033)
PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ADIBUANA SURABAYA
2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Ilahi Robbi atas terselesaikannya tugas mata kuliah ekologi ini dengan baik. Yang berjudul “ ekosistem danau ”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah ekologi. Dalam penulisan makalah ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada:
1. Dra. Diah Karunia B. M.Si. selaku dosen mata kuliah ekologi yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, serta dorongan dalam rangka penyelesaian penyusun makalah ini.
2. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dan semangat dalam penulisan makalah ini.
Tugas tersebut hanya terdiri dari beberapa lembar kertas saja, tetapi semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi pembaca. Untuk kritik dan saran, dengan sangat penulis mengharapkan, demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Surabaya, 25 Mei 2012
Tim penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………….………….……i
DAFTAR ISI……………………………………………………………….…………......ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang…………………………………………………….……………....1
1.2. Rumusan Masalah………………………………………………....…………......1
1.3. Tujuan………………………………………………………………….………….2
1.4. Manfaat………………………………………………………………….…...……2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Ekosistem Danau..................................................................................3
2.2. Pengelompokan Ekosistem Danau………………………………….………........3
2.3. Penyusun Ekosistem Danau………………………………………….……..........5
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan……………..………………………………………………….……....8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup yang hidup di suatu linghkungan akan berinteraksi dengan lingkungannya tersebut. Interaksi terjadi baik dengan makhluk hidup lain maupun dengan benda yang ada di sekitarnya. Jenis interaksinya dapat dalam hal mendapatkan makanan, suhu yang tepat untuk hidup, atau mendapatkan pasangan untuk berkembang biak.
Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lain, serta dengan benda tak hidup di lingkungannya membentuk ekosistem. Komponen yang menyusun lingkungan dapat dibedakan menjadi komponen abiotik (benda tak hidup) dan biotik (benda hidup)
Perairan disebut danau apabila perairan itu dalam dengan tepi yang umumnya curam. Air danau biasanya bersifat jernih dan keberadaan tumbuhan air terbatas hanya pada daerah pinggir saja. Berdasarkan pada proses terjadinya danau dikenal danau tektonik yang terjadi akibat gempa dan danau vulkanik yang terjadi akibat aktivitas gunung Menurut Soeriaatmadja (1989, hlm: 660) bahwa asal mula sebuah danau dapat bermacam-macam. Ada yang terbentuk karena terjadi patahan di permukaan bumi yang kemudian diikuti peristiwa klimat. Beberapa danau lain timbul akibat gejala vulkan, karena belokan sungai yang terlalu dalam, karena depresi tanah kapur dan ada Danau Lau Kawar di Kabupaten Tanah Karo telah terbentuk beberapa ribu tahun yang lalu pada waktu lahar mengalir dari gunung berapi Sinabung dan menutupi sungai Tupin.
Pada dasarnya studi mengenai ekosistem perairan merupakan kajian tentang struktur dan fungsi biota dalam ekosistem perairan bersangkutan. Hal ini berarti keberadaan plankton tidak bisa dipisahkan dengan masalah kualitas perairannya sebagai tempat hidup mereka. Selain kualitas perairan laut, plankton juga dapat dipengaruhi oleh musim dan keadaan oseanografi setempat misalnya dapat dipengaruhi oleh pasang surut, gelombang dan arus (Wibisono, 2005, hlm: 158).
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa yang dimaksud dengan ekosistem danau?
1.2.2. Pengelompokan danau didasarkan atas apa saja?
1.2.3. Apa saja penyusun ekosistem danau?
1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui peengertian dari ekosistem danau.
1.3.2. Untuk mengetahui pengelompokan danau.
1.3.3. Untuk mengetahui penyusun ekosistem danau.
1.4. Manfaat
1.4.1. Agar mahasiswa dapat mengatahui pengertian dari ekosistem danau.
1.4.2. Agar mahasiswa dapat mengetahui pengelompokan danau berdasarkan jenisnya.
1.4.3. Agar mahasiswa dapat mengetahui penyusun ekosistem danau.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Ekosistem Danau
Ekosistem danau yaitu Suatu system yang di dalamnya terdapat interaksi antara komponen biotic dan abiotik dalam perairan yang menggenang dan luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi untuk membentuk suatu kasatuan.
2.2. Pengelompokan Ekosistem Danau
Di danau terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari, yaitu fotik, afotik, dan termoklin. Fotik yaitu daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis. Afotik yaitu daerah yang tidak tertembus cahaya matahari. Termoklin yaitu daerah perubahan temperatur yang drastis. Termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar.
Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi. Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi 4 daerah sebagai berikut:
a) Daerah litoral
Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal. Air yang hangat berdekatan dengan tepi. Tumbuhannya merupakan tumbuhan air yang berakar dan daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan air.
Komunitas organisme sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang melekat (khususnya diatom), berbagai siput dan remis, serangga, krustacea, ikan, amfibi, reptilia air, dan semi air seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa, dan beberapa mamalia yang sering mencari makan di danau.
b) Daerah limnetik
Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih
dapat ditembus sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai
fitoplankton, termasuk ganggang dan sianobakteri. Ganggang
berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi selama
musim panas dan musim semi.
Zooplankton yang sebagian besar termasuk rotifera dan udang-
udangan kecil memangsa fitoplankton. Zooplankton dimakan oleh ikan-
ikan kecil. Ikan kecil dimangsa oleh ikan yang lebih besar, kemudian
ikan besar dimangsa ular, kura-kura, dan burung pemakan ikan.
c) Daerah profundal
Daerah ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau.
Mikroba dan organisme lain menggunakan oksigen untuk respirasi
seluler setelah mendekomposisi detritus yang jatuh dari daerah
limnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba.
d) Daerah bentik
Daerah ini merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos
dan sisa-sisa organisme mati.
Gbr. Empat Daerah Utama Pada Danau Air Tawar
Danau juga dapat dikelompokkan berdasarkan produksi materi organik-nya, yaitu sebagai berikut :
a. Danau Oligotropik
Oligotropik merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan
kekurangan makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak
produktif. Ciri-cirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme,
dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun.
b. Danau Eutropik
Eutropik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan
kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya
adalah airnya keruh, terdapat bermacam-macam organisme, dan
oksigen terdapat di daerah profundal.
Danau oligotrofik dapat berkembang menjadi danau eutrofik akibat adanya materi-materi organik yang masuk dan endapan. Perubahan ini juga dapat dipercepat oleh aktivitas manusia, misalnya dari sisa-sisa pupuk buatan pertanian dan timbunan sampah kota yang memperkaya danau dengan buangan sejumlah nitrogen dan fosfor. Akibatnya terjadi peledakan populasi ganggang atau blooming, sehingga terjadi produksi detritus yang berlebihan yang akhirnya menghabiskan suplai oksigen di danau tersebut.
Pengkayaan danau seperti ini disebut "eutrofikasi". Eutrofikasi membuat air tidak dapat digunakan lagi dan mengurangi nilai keindahan danau.
2.3. Penyusun Ekosistem Danau
Penyusun ekosistem danau dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen sebagai berikut :
1. Bahan hidup (biotik)
Komponen biotic terdiri atas tumbuhan, hewan (termasuk manusia), dan mikroorganisme. Berdasarkan cara hidupnya komponen biotik di bagi memnjadi dua, yaitu :
Komponen autotrof
Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.
Komponen heterotrof
Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
2. Bahan tak hidup (abiotik)
Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air,udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.
3. Komponen rantai makanan di danau
Komponen penyusun ekosistem pada danau sama dengan komponen penyusun ekosistem lainnya. Yaitu terdiri dari produsen, konsumen dalam berbagai tingkatan dan pengurai. Akan tetapi, memiliki penjelasan yang berbeda sebagai berikut:
Produsen
Tumbuhan alga dan fitoplankton adalah produsen makanan di dalam rantai makanan di danau. Tumbuhan alga menyerupai tanaman, umumnya berwarna hijau dan melekat di bebatuan atau dasar danau yang masih terpapar cahaya matahari. Ada juga alga yang menyerupai lumut namun berlendir sehingga membuat bebatuan di danau menjadi licin. Contoh tumbuhan alga adalah lidah tiung. Fitoplankton hidup melayang-layang di air. Ia hanya bisa dilihat melalui mikroskop. Sama seperti alga, fitoplankton mampu berfotosintesis karena memiliki klorofil untuk membuat makanannya sendiri dengan bantuan cahaya matahari. Oleh karena itulah, fitoplankton memegang peranan penting dalam rantai makanan di danau. Contoh fitoplankton yang hidup di danau adalah sianobakteri, diatom, dan dinoflagelata.
Sistem produsen di danau pada umumnya tidak berbeda dengan sistem produsen di kolam. Semakin besar dan semakin dalam sebuah danau semakin penting pula peranan phytoplanktonnya (Sastrodinoto, 1980, hlm: 84). Berdasarkan bentuk kehidupan, habitat dan kebiasaan hidupnya maka organisme air dapat digolongkan sebagai berikut:
Plankton adalah organisme air yang hidupnya melayang-layang dan pergerakannnya sangat dipengaruhi oleh gerakan air.
Bentos adalah organisme yang hidup pada substrat dasar perairan.
Nekton merupakan kelompok organisme air yang mampu bergerak bebas.
Pleuston merupakan keseluruhan organisme yang melayang di permukaan air.
Neuston merupakan keseluruhan kelompok mikroorganisme yang hidup
Pagon merupakan keseluruhan organisme air yang mampu hidup dalam kondisi perairan yang membeku (Barus, 2004, hlm: 24).
Konsumen
Zooplankton adalah hewan air yang kecil seperti kutu air dan rebon. Mereka memakan fitoplankton karena itulah disebut sebagai konsumen tingkat I dalam rantai makanan di danau. Mereka termasuk hewan herbivora karena memakan produsen yang memiliki sifat seperti tumbuhan. Konsumen di posisi kedua pada rantai makanan di danau adalah pemakan zooplankton. Contohnya ikan kecil atau anak-anak ikan, beberapa zooplankton seperti larva capung dan lalat kadas, serta berudu. Mereka disebut omnivora karena memakan tumbuhan dan hewan lain. Konsumen ketiga dan seterusnya adalah hewan karnivora. Contoh hewan karnivora adalah kumbang air, capung, mammalia kecil, katak, ular air, udang satang, itik, dan ikan. Omnivora adalah hewan pemakan tumbuhan dan hewan lain. Contohnya ikan karper kaca, burung mandar, dan penyu peta palsu. Dalam rantai makanan di danau, mereka memakan ikan yang lebih kecil, serangga, dan tumbuhan yang hidup di tepi danau. Konsumen teratas adalah predator atau pemangsa tingkat tinggi di dalam siklus rantai makanan di danau. Misalnya elang, bangau dan ikan pike. Ikan pike adalah pemangsa bermulut besar dan bergigi tajam. Sosoknya besar dan menakutkan. Ia termasuk hewan ganas yang memakan berbagai jenis ikan, katak, burung air, dan mammalia kecil.
Pengurai
Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur.
Komponen penting yang berperan dalam rantai makanan di danau adalah pengurai atau dekomposer. Mereka berguna untuk merombak bangkai hewan yang telah mati, dedaunan, dan tumbuhan yang gugur di danau untuk dipecah menjadi zat hara yang berguna bagi produsen. Contoh pengurai di danau adalah siput, cacing, dan bakteri.
4. Rantai makanan di danau
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Ekosistem danau yaitu Suatu system yang di dalamnya terdapat interaksi antara komponen biotic dan abiotik dalam perairan yang menggenang dan luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi untuk membentuk suatu kasatuan.
Di danau terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari, yaitu fotik, afotik, dan termoklin.
Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi. Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi 4 daerah, yaitu daerah litoral, daerah limnetik, daerah profundal, dan daerah bentik.
Danau juga dapat dikelompokkan berdasarkan produksi materi organik-nya, yaitu danau Oligotropik dan danau Eutropik.
Penyusun ekosistem danau dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas beberapa komponen, yaitu bahan hidup (biotik), bahan tak hidup (abiotik), komponen rantai makanan di danau, dan rantai makanan di danau.
DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri, istamar. 2007. Biologi. Erlangga: Malang.
http://www.ekosistem_danau.html
http://www.biologi00034.html
ga jelas
BalasHapusga boleh gituu
Hapus